_uncertainty_

Saturday, October 14, 2006

Yang Lalu Biarlah Berlalu

mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. itu, sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.

bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat kembali. cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam 'ruang' penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam 'penjara' pengacuhan selamanya. atau, diletakkan dalam ruang gelap yang tak tertembus cahaya. yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis. kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, resah tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada.

jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah payung gelap masa silam. selamatkan dirimu dari bayang masa lalu!

membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. orang yang berusaha kembali ke masa lalu adalah tak ubahnya seorang yang menumbuk tepung, atau orang yang menggergaji serbuk kayu.

orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melihat dan sedikitpun menoleh ke belakang. pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, segala sesuatu akan bergerak maju ke depan. maka itu, janganlah pernah melawan sunah kehidupan...!

_taken_from_La_Tahzan:
a wisdom lesson

-whatever tomorrow brings i'll be there