[istilah jawa]pangobar semangat pasca gonjang-ganjing 27 mei....
bahasa jawa telah menjadi bahasa asli bagi sebagian besar masyarakat yang tinggal di daerah bekas kerajaan mataram, bahasa trendy-nya "mother language". pasca kejadian gempa tektonik [baca:gonjang-ganjing jogja] 27 Mei 2006 yang lalu banyak muncul tulisan-tulisan pengobar semangat yang dibuat oleh masyarakat yang tinggal di daerah bencana, yang tentu saja dalam bahasa jawa dong... saya menilai itu sebagai salah satu bentuk kreativitas warga jogja yang tak pernah mati walaupun dalam keadaan yang sulit sekalipun. jargon-jargon [bukan "jaran goyang" lho..] atau slogan-slogan itu banyak dijumpai dipinggir jalan atau mungkin di daerah-daerah pedalaman kampung. mungkin banyak dari kita yang kurang tau maksud dari tulisan-tulisan tersebut bagaimana, yah pada intinya adalah untuk mempercepat proses pemulihan kota jogja tercinta. saya mungkin tidak begitu tau benar arti secara harfiah dan gramatikalnya karena saya terakhir kali dapat pelajaran bahasa jawa yaitu pada saat kelas 3 smp, sekitar 7 tahun yang lalu, hehehe...jadi, sori yah kalo ada yang salah dengan peng-ejawantah-an saya, kalo bisa dikoreksi dung..key???
[1] saiyeg saekapraya
iyeg=kriyeg,karep,tekad
eka=satu,tunggal
praya=praja,kerja,tugas
saiyeg saekapraya = satukan tekad untuk membangun bersama.
*pembangun semangat untuk saling bahu-membahu dan bekerjasama dalam membangun
[2] sadumuk bathuk, senyari bumi
artiannya rada aneh kalo diterjemahin per kata, ini semacam istilah atau ungkapan yang arti atau maksudnya adalah untuk
"mempertahankan sampai titik darah penghabisan'.
*sangat populer ketika banyak maling yang memanfaatkan kondisi warga alias maling oportunis, sempat beredar kabar disini kalo ada maling yang ketangkep dalam tenggang waktu 3 bulan boleh diserahkan kepada warga [dihakimi warga].atau sering disalahkan pengertiannya oleh warga yang ndak mau ngungsi alias [ngeyel] seperti sikap kuncen gunung merapi.
[3] narimo ing pandum
narimo [dari kata dasar trimo] = menerima
ing=di dalam
pandum [dari kata dasar andum] = bagi, jatah
* dalam kalimat ini terdapat ungkapan pasrah, legowo, dan berbesar hati. menganggap semua ujian hidup yang dialami tak lain adalah berasal dari Yang Maha Kuasa. sebagai makhluk-Nya yang beriman kita harus percaya dengan yang namanya takdir dan menjalaninya dengan senang hati tanpa keluhan, karena keluhan akan menimbulkan rasa tidak puas atau tidak bisa menerima kenyataan.
[4] sangkan paraning dumadi
kalimatnya aneh kalo diartikan per kata nih...selama ini saya juga belum tau pasti dari artian katanya. tetapi jika kata tersebut dirangkai akan bermaksud seperti ini,
"ingat asal usul" yang mengandung pesan bahwa manusia harus selalu ingat akan asal-usulnya, agar terhindar dari sikap congkak, sombong dan tinggi hati.
[5] rawe-rawe rantas mutungi sing malang-malang
rawe = alang, ilalang [dari kata rawen, yaitu sejenis rumput liar]
rantas = berantas
mutung [putung] = potong
malang = melintang
*kalimat ini mungkin yang paling tidak asing terdengar di telinga kita, waktu jaman kemerdekaan dulu sering menjadi jargon setia para pahlawan kita. artinya adalah tentang sikap konsistensi kita dalam peperangan melawan penjajah, bahwa siapa saja yang menghalangi akan disingkirkan. tapi istilah ini telah mengalami proses peyoratif [pergeseran makna ke arah negatif] karena banyak disalahgunakan filsafahnya oleh para politisi maupun konglomerat2 indonesia, bahkan tak jarang kita [mahasiswa bahkan pelajar] serng salah menerapkan semboyan ini dalam kehidupan ber-peri-ke-asmara-an alias [menghalalkan segala cara untuk mendapatkan si pujaan hati].hehehe....
semoga dengan yang sedikit ini, siapa saja yang mbaca akan lebih tahu tentang budaya masyarakat jawa yang mempunyai nilai-nilai yang mulia. dan jika kita mengaku dan bangga sebagai orang jawa maka kewajiban kita adalah melestarikan dan mengamalkannya.
$bajex
:sepi ing pamrih, rame ing gawe ...
-whatever tomorrow brings i'll be there